Hidup adalah sebuah tantangan, Maka hadapilah. Jalani Hidup ini dengan semangat, ikhlas dan penuh kesabaran. Jika telah menghadapi sebuah cobaan, bersabarlah, cobalah untuk tawakal. Dan percaya bahwa dibalik sebuah penderitan, ada sebuah kebahagian yang tak terduga.
Allah sudah merancang semua itu jauh sebelum kita lahir menjalani Hidup di dunia ini. Teruslah semangat, untuk mejalani Hidup ini. Tabur harapanmu sebanyak bintang di angkasa. Kembangkan bakat yang ada, tekunilah satu bakat itu. Dengan itu, selamat menyambut masa depanmu yang cerah dalam kehidupanmu...

Kamis, 01 Juli 2010

Ketika Harus Memilih(Cerpen)

Karya : Raka Firdansyah



Kring Kring Kring...

" Dina...

Ayo Kita ke Sekolah..."

Panggil Dani yang sudah siap dengan sepedanya...

Keduanya berlalu berdua, sudah menjadi kebiasaan kedua sahabat itu selalu pergi bersama setiap sekolah...

Ulangan yang menanti di sekolah, tidak menghalangi keduanya untuk tetap tersenyum....


Dani mengayuh kedua pedal sepeda nya dengan kencang, sesekali Dina menjerit lalu tersenyum kembali...


Din hari ini pelajaran Bu Gina ya?, tanya Dani

"Iya emang kenapa?" jawab Dina

"Ah menyebalkan!!!" kata Dani

"Ayo dong semangat!"

"OK OK!"


Saling Menyemangati, saling Mendukung, ada di saat sulit, suka maupun duka, itulah sahabat....


Jam pelajaran telah selesai, semua murid keluar bersorak keluar kelas karena telah berhasil melewati pelajaran Bu Gina yang memang biasanya sulit itu...

"Dan, sekarang aku yang bonceng ya men..." kata Dina
"OK men"jawab Dani...

Dina memang bukan perempuan biasa, ia agak tomboy, ia juga suka sekali bermain basket dengan Dani...

Hari ini hari Jumat, hari Sabtu memang hari Libur, Dina memutuskan untuk menginap di rumah Dani, Karena memang kebetulan, rumah mereka saling berhadap-hadapan...

Malam telah tiba, Keduanya berbaring di Halaman, sambil memandangi Bintang di Langit...

"Din, hari ini cerah banget ya?"
"Hmm, i..iya," Jawab Dina gugup. Pipinya memerah, entah karena apa, tapi ini bukan hal yang biasanya, ini berbeda, ada sesuatu yang berbeda, entah apa...
"disini ayo kita berjanji, kita akan bersahabat, selamanya akan menjadi sahabat, Hanya sahabat, tidak ada yang lain"...

Mendengar itu entah mengapa, dada Dina seperti tertusuk, rasanya sakit sekali, ya, memang ada sesuatu yang berbeda kali ini...

Esok pagi iya langsung pulang ke Rumah...
Lalu berbaring di kamarnya...

"Hmm, kenapa ada yang aneh, apa ini, apakah aku... Jatuh Cinta???"

Ini malam Minggu, Dani mengajaknya bermain basket, tetapi, penampilan Dina Berbeda kali ini, iya terlihat cantik sekali, Rambutnya terurai panjang, Bibirnya merah, memakai bondu di kepalanya...

"Hah, Cantik amat loh Din, mau kemana?, bukannya biasanya kita main Basket ya hari Sabtu gini?"
"Dan, aku mau ngomong sesuatu sama lo, ini serius, beneran, suerr!"
"aneh lo Dina, ada apa sihh?"
"setelah dekat dengan kamu, aku merasakan ada hala berbeda, aku sepertinya suka sama kamu!"
"hah, bukannya kita pernah berjanji, bahwa kita hanya sahabat, ga yang lain"
"oh iya, benar juga ya, hehe..."

Dina masuk ke kamarnya, tanpa ia sadari, ia memunculkan air mata, ia menagis...
Dani pun pulang, iya juga merasa tidak enak hati, hatinya seperti tertusuk, entah mengapa kata kata itu keluar begitu saja dari mulutnya...

Hari Minggu, ia pun mengunjungi rumah Dina, tetapi, rasanya seperti berat sekali, sesampainya di Kamar Dina, ia tidak melihat siapapun disana, kosong...
Lalu ia pergi ke Halaman belakang...
Ada seseorang disana, tetapi tergantung, hah, seseorang itu telah bunuh diri, seuntai tali terikat di lehernya, ya, itu Dina, sahabatnya...Sahabatnya telah mati gantung diri.
Ia menemukan sepucuk surat di dekat tubuh sahabatnya yang telah mati itu, Sebuah surat yang berisi:

"Maaf, aku telah melakukan hal yang sangat bodoh, tetapi hidupku terasa berat, bila tak memilikimu, Munkin ini hanya sebuah Kertas Usang yang tak berarti bagimu, tapi ini bukan hanya sebuah kertas usang biasa, Kertas ini berisikan sebuah pemberitahuan, Bahwa aku pernah hadir dalam kehidupanmu, dalam dirimu, walau engkau hanya menganggapku sebagai seorang sahabat..."

Dani menagis, Menjerit, Ia Lemas, tak bisa apa apa, menangis sambil menjerit, hanya itu yang bisa dilakukannya...

Dani dinyatakan mengalami gangguan kejiwaan, ia tidak bisa berhenti menangis...

"WAHAI KAWAN, BUATLAH PERSAHABATANMU SEINDAH MUNKIN, SESEMPURNA MUNKIN, SEPERTI MUTIARA, YANG TETAP LAKU TERJUAL, TETAP BERHARGA, TETAP DICARI ORANG, WALAU BERADA DALAM LUMPUR YANG GELAP DAN KOTOR..."


Debu

Karya : Raka Firdansyah


Aku terdiam, tak bisa bergerak
Bergerakpun oleh sesuatu... Angin
Aku bergerak oleh angin, mengikuti angin, mengikutinya kemanapun...
Ia membawaku pergi, mengintari angkasa...
Kemanapun angin membawaku...
Walau ke tempat suram, gelap, berbahaya
Walau sekali-sekali aku bisa terjatuh di tempat itu...
Dan Angin akan meninggalkanku...
Aku hanya bisa pasrah
Terbang, melayang, bermimpi berangan, sebebas bebasnya
Mengikuti Angin


Aku termenung, merenungi sesuatu
Mengapa aku Lemah...
Mengapa aku tak bisa bergerak sendiri...
Mengapa aku bergantung pada angin...
Mengapa aku tak bisa bergerak dengan kemampuanku sendiri...

Tiba-tiba aku terjatuh
Aku tak merasakan angin membawaku lagi
Kemana ia...
Ia...Ia meninggalkanku...
Angin...Angin...
Kembalilah...


brukk...
Akhirnya aku jatuh di atas jalan raya...
Kendaraanpun berlalu lalang...
Menggilingku...
Sakiiiit...
Aku hanya bisa bertahan, menahan sakit...
Andai saja aku tidak lemah
Aku bisa mengejar angin
Andai saja aku bisa begerak dengan kemampuanku sendiri
Tak perlu bantuan angin...

Tapi...
Apalah daya dan upaya
Aku hanyalah debu
Yang banyak berharap agar bisa bergerak
Walau tau...
Aku tak akan bisa...